Cerita dia

Masih dia tak faham kenapa suara anak itu mesti keras bila dia berbicara.Bukan dengan siapa tapi ibunya juga....
Terkebil kebil matanya bila sianak meninggi suara ,mengherdik ibunya yang sudah tua .Dia juga sudah tua bukan muda lara yang tak tahu apa itu budi bahasa.Mau menitis airmatanya bila ibu tua itu tunduk,sayu diwajahnya.
Mau dia bertempik:
Cukup lah tu....janganlah lagi ibumu dibuat seperti babu mu...Apa kamu nak jadi anak derhaka.? Kena sumpah jadi batu baru tau?

Malam sudah larut benar.Kerongkong rasa perit.Dia menapak tangga untuk ke dapur mencari air .
La ...tak tidur lagi? Terus dia bersama mereka .Macam macam cerita dan akhirnya adiknya bersuara...
Ibu hendak dihantar kemana semasa dia ke sana?
Aduh....aku kan ada.Apa masaalahnya untuk aku terima sedangkan hanya tangan ku saja yang kurang upaya.Katanya dia kepada adik adiknya.
Its always in her mind andai ibunya tidak berupaya ,biarlah dia yang menjaganya kerana dia sudah tidak berkerjaya duduk rumah sepanjang masa.....

Hampir jam dua baru mereka habis berbicara.Masing masing cari bantal untuk lena.

Paginya dia lihat wajahnya ibunya cemas.....dengan suara terketar ketar dia memberitahu rantai dan gelang dalam beg tangannya dah hilang.Malam itu jam 4 pagi dia tergerak hati nak periksa .....

Hai banyak betul pancaroba dalam hidup dia....lepas satu, tiga,empat lima datang,menjelma.