Soaring High and higher

 

Mulai tengahmalam tadi harga diesel dan petrol naik 5 sen.So for every RM 50.00 yang diisi ,jarum tolok minyak akan tunjuk pada tingkat yang lebih rendah.Gula pula dua puloh sen sekilo.Mamak mamak dan tauke restaurant,tauke warung, pula tentu dok calculate berapa harga teh,kopi  nak charge besok.Kuih juga tentu akan bertambah kecil.Chain reactions tentu bukan menyenangkan.

Siapa yang pening ? Pelanggan or penjual?

Senario ni memang biasa lah dengan tanah airku yang tercinta.Angin tak bertiup,pokok tak bergoyang.Tapi boleh bergoyang daunnya kalau ada monyet dan ungka yang bergayut.

Plus pula katanya kan dijual dengan harga berbilon ringgit.Tentunya kadar toll yang akan dikena akan naik naik naik untuk itu,

Dulu sebelum Plus ,toll hanyalah di Slim River.Sekarang tak terkira banyaknya tol tol yang kena .Ya lah ,we concur that for the convinience sought, we have to pay a price.Tapi price yang diletak terlalu mahal kadangkala hingga tak tercapai rakyat marhaen.

Indeed,with each passing day,we are soaring higher and higher.Bangunan pencakar langitnya mencapai awan,tapi harga barang lagi tak terlawan.The other day,my jaws dropped when I had to pay RM25 for that gas compared to just 13 or so ringgit last year.

Dan untuk ke supermarket ,minimarket,pasar tani ,pasar malam agaknya in the near future,bertroli duit kena dibayar sedangkan barang yang dapat hanyalah sebakul.Nak jadi duit daun pisang balik kot?

My lovely and beloved Malaysia,indeed we are soaring higher and higher and higher.The sky isnt the limit.Infinity yes.

 

Macam ini lah agaknya serabut fikiran ibu ayah yang anak anak akan bersekolah tahun hadapan.Dah siap ke belum keperluan anak anak.PIBG pun janganlah dok letak yuran itu ini.Kesian tau pada mereka yang tak punya.